ITS Gelar Inisiasi Diskusi Potensi Bambu Dukung Co-Firing Pada Pembangkit Listrik Jawa Bali

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Pusat Kajian Kebijakan Publik, Bisnis dan Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (PKKPBI-ITS) menginisiasi acara Focus Group Discussion (FGD) bertema "Potensi Bambu untuk Mendukung Co-Firing Pada Pembangkit Listrik Jawa Bali" secara daring, Rabu (28/7/2021).

Ketua Tim Abmas Co-firing Bambu, Hamdan Dwi Rizqi mengungkapkan, kegiatan FGD ini dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai potensi bambu untuk mendukung co-firing pada pembangkit listrik khususnya wilayah Jawa Bali.

Hamdan mengatakan, co-firing merupakan metode penambahan biomassa sebagai bahan bakar untuk mengurangi penggunaan batubara pada pembangkit listrik.

"Co-firing dinilai dapat mendukung terwujudnya green energy dimana terget dari Indonesia dapat memenuhi 23 persen bauran energi baru terbarukan pada tahun 2025," kata Hamdan saat dikonfirmasi, Kamis (29/7/2021).

Selain itu, co-firing juga mendukung pemenuhan energi berbasis ekonomi kerakyatan.

Hal tersebut dikarenakan dengan penerapan co-firing dapat memunculkan peluang usaha bagi masyarakat untuk mensuplai kebutuhan biomassa yang diperlukan dalam proses co-firing tersebut.

"Kebutuhan energi listrik yang terus meningkat serta terbatasnya batubara sebagai sebagai sumber energi tak terbarukan juga menjadi dasar Tim Abmas PKKPBI-ITS ini untuk melakukan pengkajian terhadap potensi bambu yang merupakan biomassa yang cukup melimpah sebagai bahan co-firing untuk mengurangi penggunaan batubara pada pembangkit listrik," ujarnya.

Tim Abmas PKKPBI-ITS mengundang tiga pembicara yang merupakan stakeholder dan sangat berkompeten di bidangnya yakni Direktur Utama PT PJB Service Teguh Widjayanto, Peneliti BPPT yang telah berkecimpung di bidang Co-Firing Ir Rohmadi Ridlo MEng dan perwakilan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Ir Toat Tridjono MSi

Selain itu Tim Abmas PKKPBI juga mengundang dosen ahli di ITS sebagai penanggap, yaitu Ary Bachtiar, sebagai ahli konversi energi dari Departemen Teknik Mesin ITS dan IDDA Warmadewanthi, ahli Lingkungan dari departemen Teknik Lingkungan ITS.

"Komposisi pembicara dan penanggap tersebut mampu melengkapi kajian terkait potensi bambu sebagai bahan co-fiting dari segala aspek, mulai dari kebutuhan, ketersediaan, nilai konversi energi, hingga dari segi aspek lingkungannya," ujar Hamdan.

0 Response to "ITS Gelar Inisiasi Diskusi Potensi Bambu Dukung Co-Firing Pada Pembangkit Listrik Jawa Bali"

Post a Comment