Kisah Petugas Pemakaman Covid-19 di Tegal Tidak Harapkan Insentif demi Kemanusiaan dan Ibadah

TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - 'Demi kemanusiaan', mantra itulah yang tertanam di hati para anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, dalam bertugas di masa pandemi Covid-19.
Mereka ada di garda terdepan untuk mengantar jemput dan memakamkan jenazah pasien Covid-19.
Bahkan di masa pandemi Covid-19 saat ini ini, pekerjaan mereka lebih ekstra.
Handphone mereka harus aktif secara full 24 jam.
Karena sewaktu-waktu mereka bisa saja dipanggil untuk proses pemakaman dengan protokol Covid-19.
Dalam sehari, mereka bisa memakamkan lima jenazah pasien Covid-19.
Meski hanya berstatus tenaga supporting staf (SS) di BPBD Kota Tegal, mereka tidak pernah mengharapkan pamrih dan meminta upah ataupun insentif.
Koordinator lapangan pemakaman Covid-19 Kota Tegal, Den Bagus (30) mengatakan, petugas BPBD bekerja lagi untuk memakamkan jenazah pada pandemi Covid-19 gelombang kedua.
Setelah terjadinya kenaikan angka kasus Covid-19 pada Juni 2021.
Ia mengatakan, sebelumnya BPBD Kota Tegal juga bertugas memakamkan jenazah pada pandemi Covid-19 gelombang pertama.
0 Response to "Kisah Petugas Pemakaman Covid-19 di Tegal Tidak Harapkan Insentif demi Kemanusiaan dan Ibadah"
Post a Comment