Film G30S PKI Dianggap Berlebihan Aktivis 66 Itu Benar Adanya

VIVA â€" Film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI masih memunculkan pro dan kontra karena ada anggapan sebagai propaganda era Orde Baru atau Orban pemerintahan Presiden Soeharto. Film karya Arifin C Noer itu dianggap berlebihan.

Terkait itu, aktivis 1966 Fahmi Idris merespons dengan memberikan pandangannya. Menurut dia, sebagai pihak yang mengetahui peristiwa tersebut, film tersebut benar adanya.

"Bagi berada yang ada di pihak yang terkena bencana itu seperti saya dan teman-teman saya. itu benar adanya. Saya menyaksikan, saya melihat gerakan yang dilakukan PKI untuk melakukan operasi kudetanya," kata Fahmi dalam Kabar Petang tvOne yang dikutip VIVA, Kamis, 30 September 2021.

Dia menceritakan, bahwa teman-teman aktivisnya yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur saat itu berhadapan langsung dengan anggota PKI. Soal film itu sebagai propaganda Orba, ia pun menjawabnya.

"Kepada mereka, kepada teman-teman yang beranggapan demikian, yakin lah apa yang dibuat dalam satu film saya menyatakan itu benar adanya," jelas Fahmi.

Pun, ia menekankan penumpasan PKI dan kroninya saat itu memiliki komando yang dijalankan dengan baik. Ia bilang penumpasan itu bukan hanya dilakukan militer tapi juga  masyarakat sipil yang tidak bersenjata seperti dirinya. 

"Saya terlibat. Saya tidak bersenjata, saya tidak melakukan semacam pembunuhan dan sebagainya. Tapi, saya dan teman-teman saya juga berusaha mendorong penyelesaian ini dengan baik," sebut Fahmi

0 Response to "Film G30S PKI Dianggap Berlebihan Aktivis 66 Itu Benar Adanya"

Post a Comment