Jumlah Hulu Ledak Nuklir yang Diumumkan AS Saat Ini

Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat baru saja mengumumkan jumlah hulu ledak nuklir. Negara itu memiliki hulu ledak nuklir mencapai 3.750, terhitung hingga 30 September 2020.

Walaupun begitu, angka ini merupakan jumlah terendah sejak 1967, berkurang 88 persen, dilansir laman resmi Kementerian Pertahanan AS. Kala itu, AS memiliki hulu ledak nuklir terbanyak dengan total 31.225.

Sebagaimana dilansir AFP, jumlah ini turun 55 buah dari 2019.


AS merilis laporan ini pada Selasa (5/10), untuk pertama kalinya setelah empat tahun tak mengumumkan jumlah hulu ledak nuklir selama Presiden Donald Trump menjabat.

"Meningkatkan transparansi jumlah hulu ledak nuklir ini penting untuk upaya non-proliferasi dan perlucutan senjata," demikian pernyataan Kemlu AS.

Di bawah pemerintahan Trump, AS menarik diri dari berbagai kesepakatan mengenai senjata, mulai dari perjanjian nuklir Iran, Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) dengan Rusia, hingga New Start Treaty yang jatuh tempo pada 5 Februari lalu.

New Start merupakan perjanjian antara AS dan Rusia untuk membatasi jumlah hulu ledak nuklir. Penarikan diri dari New Start ini dianggap dapat menyebabkan kedua negara berhenti mengurangi hulu ledak.

Kala itu Trump menyatakan ia ingin membuat perjanjian baru yang melibatkan China terkait jumlah nuklir AS. Padahal, jumlah hulu ledak nuklir di Beijing jauh lebih sedikit dibandingkan AS dan Rusia.

Menurut data Stockholm International Peace Research Institute, AS memiliki 5.550 hulu ledak. Sementara itu, Rusia memiliki 6.255 hulu ledak, disusul China sebanyak 350 buah.

Tak hanya itu, Inggris dan Prancis juga memiliki hulu ledak. Inggris memiliki 225 buah, sementara Prancis memiliki 290 hulu ledak.

Institut ini juga mengungkapkan bahwa total hulu ledak nuklir yang dimiliki India, Pakistan, Israel dan Korea Utara ialah sekitar 460 buah.

(pwn/bac)

[Gambas:Video CNN]

0 Response to "Jumlah Hulu Ledak Nuklir yang Diumumkan AS Saat Ini"

Post a Comment